Review Novel "REMEMBER WHEN"

Remember When 
Ketika kau dan aku jatuh cinta 

penulis : Winna Effendi
penerbit : Gagasmedia
jumlah halaman: viii + 252 hlm
ISBN:  979-780-487-9

Sinopsis 


Apa pun yang kau katakan, bagaimanapun kau menolaknya, cinta akan tetap berada di sana, menunggumu mengakui keberadaannya. 



Bagi kita, senja selalu sempurna; bukankah sia-sia jika menggenapkan warnanya? Seperti kisahmu, kau dan dia, juga kisahku, aku dan lelakiku. Tak ada bagian yang perlu kita ubah. Tak ada sela yang harus kita isi. Bukankah takdir kita sudah jelas? 

Lalu, saat kau berkata, "Aku mencintaimu", aku merasa senja tak lagi membawa cerita bahagia. Mungkinkah kata-katamu itu ambigu? Atau, aku saja yang menganggapnya terlalu saru? 

"Aku mencintaimu," katamu. Mengertikah kau apa artinya? Mengertikah kau kalau kita tak pernah bisa berada dalam cerita yang sama, dengan senja yang sewarna? 

Takdir kita sudah jelas. Kau, aku, tahu itu. 

***

Novel ini bercerita tentang sebuah kisah cinta jaman SMA. Sebuah kisah cinta yang dipadukan dengan persahabatan. Moses, Adrian, Gia dan Freya. Dua pasang sahabat yang memiliki kisah cinta nya masing-masing. 

Adrian, Si tampan dan jago basket menyukai Gia, si cantik yang hoby melukis sedangkan Moses, si pintar dan ketua osis, menyukai Freya yang juga kutu buku. Mereka pun jadian, dan terbentuklah persahabatan diantara mereka berempat. 

Dua tahun berlalu, hubungan mereka pun masih terjalin dengan baik, hingga disuatu ketika, perubahan-perubahan itu terjadi. Terlebih lagi ketika mamah nya Adrian meninggal dunia, Adrian merasa tidak ada yang bisa mengerti dirinya, kecuali Freya. Ya, kecuali Freya, karena Freya pernah merasakan hal yang serupa. 

Perasaan-Perasaan itu pun mulai muncul, bertaburan di dalam hati Adrian. Ya, perasaan suka antara Adrian dan Freya. Dan perasaan yang mulai hambar antara Adrian dan Gia. 

Apakah cinta Adrian ke Gia mulai kadaluarsa? 
Apakah cinta bisa kadaluarsa?? 

Gia mulai menyadari kehambaran itu, Adrian yang mulai cuek, mulai menabur kebohongan-kebohongan kecil. Tapi Gia tetep menghadapi Adrian dengan sabar, Gia semakin sayang dengan Adrian dan tak ingin lepas dari Adrian. karena apa? Yak, karena Gia udah pernah tidur bareng Adrian.. *teng tong* 

Ditambah lagi, Freya yang mulai suka dengan Adrian, namun ia berusaha untuk menyembunyikan perasaannya, memendam rasa dan menguburnya dalam-dalam agar persahabatan mereka tidak hancur. Disisi lain, Moses semakin sayang dengan Freya, namun ia sadar Freya selalu sulit terbuka dengannya. 

Terkadang aku berharap dapat membaca hati orang. Melongok ke dalam sanubari mereka. Membaca apa yang tertulis disana. Menghirup dalam-dalam keraguan mereka, Mengecap asa yang tidak diucapkan, dan menggali alasan disetiap debar perasaan mereka –moses 

 “Hidup itu seperti cuaca. Hari ini bisa hujan, besok bisa cerah. Tapi kita ngga akan punya hujan selamanya atau kemarau selamanya, kita butuh pahit dan manis secara bersamaan, Sebuah bentuk keseimbangan –freya 

Ya, begitulah kira-kira gambaran dalam novel ini. Pahit dan manis kisah mereka dikemas secara seimbang. Walaupun sebenernya cerita kayak gini mirip kayak cerita-cerita di FTV, terbilang kisah cinta yang biasa. Tapi Winna mampu menuliskan alur nya menjadi kisah yang apik dan menarik. 

Gaya penulisannya yang sederhana dan mengalir juga bikin novel ini nyaman dibaca. Konflik yang disajikan juga pas dan gak berlebihan. Dan yang terpenting endingnya bikin penasaran. 

Lalu, Bagaimana nasib hubungan mereka? 
Bagaimana Nasib Gia dan Moses? 
Apakah persahabatan mereka akan retak? 
Apakah kisah cinta mereka berakhir bahagia?? 

Yap.. kira-kira endingnya tersirat dalam tulisan ini, analisis sendiri ya endingnya gimana? Hehe..

 “Ada suatu saat kita dapat memilih yang terbaik. Ada suatu saat dimana kita berbuat kesalahan, dan hidup dalam kenangan penuh penyesalan. Tapi saat ini, aku hanya ingin mengikuti kata hati ke manapun ia membawaku. Dan kali ini, ia membawaku menuju cinta – Freya.

No comments

Post a Comment

Terimakasih sudah berkunjung, jangan lupa berikan komentar juga ya ;)