#AyoHijrah Bersama Bank Muamalat Indonesia Agar Hidup Lebih Berkah


Pagi itu, nyaris satu jam ngobrol ngalor ngidul bersama teman-teman sekelas sembari menunggu jam masuk kuliah. Ya, saya inget betul saat itu sekitar jam 7 pagi, kami berkumpul di koridor kelas menunggu jadwal kuliah pendidikan lingkungan hidup. Seperti biasa, kami selalu berkumpul bersama sembari menanti jam kuliah. Maklumlah masih mahasiswa tingkat pertama, kemana-mana selalu bersama.

Sementara teman-teman ngobrol ngalor ngidul, saya hanya menyimak saja sambil sesekali tertawa ketika ada yang melempar guyonan. Hingga salah satu teman saya ada yang nyeletuk, “Tia mana ya? Kok tumben udah jam segini belum datang?” Padahal jelas-jelas saya ada di depannya, tapi ternyata dia gak menyadari. 

“Iya ya, tumben banget tuh anak belum dateng” celetuk teman saya yang lainnya.


Pengalaman Sukses Menaikkan Berat Badan Anak Dengan Mudah


Assalamualaikum sahabat, 

Kali ini saya mau curhat nih tentang kepusingan yang saya alami beberapa bulan lalu. Ya. Berat Badan. Emang sih, cewek tuh gak ada habisnya kalo ngomongin berat badan. Bahkan ada nih temen saya yang BB nya gak nyampe 45 kg tapi setiap hari ngeluh gendut mulu. Aneh kan cewek.. (halah, malah jadi ghibah). 

Baiklah, balik ke topik.. Jadi sekitar delapan bulan lalu, tepatnya saat anak saya usianya 8 bulan, berat badannya sempet stuck bahkan sesekali turun. Jelas dong, sebagai mamak baru yang concern banget sama BB anak, langsung panik dan mencoba beberapa cara agar berat badan si anak bayi ini bisa naik. 


#MoneySmartMenginspirasi Mommies Millenial Untuk Berinvestasi



Setelah menikah dan memiliki anak saya baru menyadari bahwa ternyata menjadi ibu bukanlah hal yang mudah. Segala kebutuhan keluarga dari mengurus anak, suami, hingga manajemen rumah, semuanya bertumpu pada ibu. Ditambah lagi, seorang ibu juga harus menjabat sebagai menteri keuangan dalam keluarga. Jabatan ini memiliki peranan yang cukup penting, sebab ibu harus bisa mengelola keuangan keluarga tanpa cela. Salah mengatur keuangan sedikit, bisa-bisa utang melejit. Kalau sudah begitu, jangankan berinvestasi, untuk hidup sehari-hari saja pas-pasan. 

Sulitnya mengelola keuangan juga banyak dirasakan oleh wanita di era millenial, baik itu ibu rumah tangga atau ibu bekerja. Uang layaknya keran air yang bocor. Hal ini menyebabkan pengeluaran yang tidak terkendali, dompet cepat terkuras, ujung-ujung nya memilih berhutang untuk memenuhi kebutuhan. Ya, jangankan berinvestasi, yang ada hutang semakin menjadi. 

Ada beberapa alasan yang menyebabkan ibu-ibu millenial sulit berinvestasi. Salah satunya mereka mengaku tidak punya uang dan memiliki gaji pas-pasan. Padahal jika kita bisa mengelola keuangan dengan benar, seberapapun penghasilan yang diperoleh kita tetap bisa berinvestasi.