One Step Closer - Tia dilamar

engagement day

Pada suatu malam yang tenang di bulan Ramadhan kala itu, tanpa ada angin tanpa ada ujan dan tentunya tanpa kompromi sama gue terlebih dahulu, tiba-tiba “neo” memberanikan diri ngomong ke orang tua untuk melamar gue. 

Gue yang lagi asik nonton tv mendadak sakit perut, mules campur deg-degan denger omongan begitu. gile, berani banget luh *batin gue dalam hati* 

Bagi gue, malam itu adalah malam yang panas. Disitu terjadi diskusi yang lumayan alot, dimana bokap bilang untuk jangan buru-buru lah, tunggu gue dapet kerja yang sesuai bidang dulu lah, tunggu dapet restu dari mas gue dulu lah dan sebagainya, dan sebagainya. 

Namun setelah sekian minggu, sang anak (baca: gue) mencoba merayu dan meyakinkan, dan akhirnya pertahanan bokap gue runtuh juga. Yap, gue diizinkan untuk KAWEEENNN nikah. Tentunya ini juga setelah dapet persetujuan dari mas gue dimana gue bakal ngelangkahin dia. 

Setelah mendapat restu, lalu disusun lah rencana untuk kedepannya, dan ternyata dari pihak keluarga laki-laki berencana langsung datang ke rumah untuk melamar, tapi bokap gue gak setuju. Bokap mau, sebelum acara lamaran ada acara silahturahmi terlebih dahulu dengan berkunjung ke rumah. Tujuannya agar lebih mengakrabkan diri antar keluarga. Lalu, setelah keluarga laki-laki berkunjung ke rumah, gantian keluarga wanita yang berkunjung ke rumah keluarga laki-laki. 

Oke, setelah melalui perdebatan, akhirnya disepakati bahwa pihak dari “cami” akan berkunjung ke rumah gue untuk bersilahturahmi. Kalo gak salah mereka berkunjung pada tanggal 24 Juli 2016. Di acara silahturahmi ini ya hanya ngobrol-ngobrol santai untuk saling mengenal antar dua keluarga, lalu dilanjutkan dengan ramah tamah alias makan-makan dan setelah itu tibalah saatnya bokap nya “cami” mengutarakan maksud dan tujuan datang ke rumah gue. 

Singkat cerita, pihak dari “cami” mengajukan tanggal lamaran yaitu tanggal 28 Agustus 2016. Tapi, bokap gue tidak langsung meng-iya-kan acara lamaran itu. Yak, dengan kata lain bokap masih belum bisa memastikan apakah acara lamaran itu disetujui untuk tanggal yang disebutkan itu atau engga. Ribet yaa babeh gue. 

Tapi bukan berarti lamaran di tolak, hanya saja, sepertinya bokap belum siap untuk melepas anaknya secepat itu. Dia mau nanti-nanti aja lamarannya. 

Namun, beberapa hari setelahnya akhirnya dapet kepastian dari bokap bahwa dia setuju diadakan acara lamaran pada tanggal 28 Agustus. Alhamdulillah... lega hati hayati. Yasudah, akhirnya diagendakan-lah acara dari pihak keluarga gue untuk berkunjung ke rumah keluarga “cami” sebagai tanda bahwa lamaran di terima. 

Tepat 2 minggu setelahnya, yaitu tanggal 7 Agustus 2016 gue sekeluarga meluncur ke rumah si “cami”

Tiga minggu setelah nya berlangsunglah acara lamaran tersebut, yaitu tanggal 28 Agustus 2016. Kira-kira beginilah susunan acara lamaran gue saat itu, barangkali bermanfaat buat kalian jomblowan dan jomblowati (sombong dikit) yang akan dilamar suatu hari nanti. 

Penyambutan Keluarga Besar calon besan


Waktu itu pihak laki-laki tiba dirumah gue ba’da zuhur sekitar jam 12.30 WIB. Rombongan yang datang sekitar 4 mobil, banyak juga ya. Khawatir rumah gue yang sangat mungil itu gak muat, bokap pun sudah mempersiapkan untuk pasang tenda di depan rumah. Macem hajatan aja ya.. Keluarga calon besan dateng dan disambut dari keluarga gue dengan mempersilahkan masuk dan duduk di ruangan rumah gue yang teramat mungil itu. Tapi alhamdulillah si muat yaa. Hehe.. 

Pembukaan oleh MC 
MC dari pihak gue yaitu mantan ketua RT yang dahulu. Ya, berhubung bokap gue sekarang menjabat jadi ketua RT, gak mungkin kan ya acaranya diambil alih sendiri. Akhirnya di pilihlah mantan ketua RT kemarin untuk menjadi MC. Selain sudah terbiasa membawakan acara lamaran, beliau juga menjadi panutan warga setempat. Sementara, MC dari pihak calon besan yaitu dari pakde nya si “cami”. Disini, MC dari pihak gue membuka acara, basa basi dan guyonan sebentar, saling memperkenalkan keluarga lalu mempersilahkan pihak keluarga laki-laki untuk mengutarakan maksud dan tujuannya. 


Acara Inti 
Pada tahap ini, MC dari pihak laki-laki memaparkan maksud dan tujuan nya dan sebagainya dan sebagainya, gue gak inget dan gak denger karena masih “disembunyikan”. Lalu, dari pihak gue menyatakan penerimaan lamaran dengan memanggil gue yang masih bersembunyi dibalik tirai kamar. Gue keluar dari kamar, lalu ditanya kesediaannya, dan gue pun menjawab iya. lalu yang lain pun mengucap Alhamdulillah . akhirnyaaa..

kegiatan di dalam kamar (deg-deg an~)


Penyerahan seserahan dan Penyematan cincin tunangan 
Lamaran resmi diterima, kemudian pihak laki-laki memberikan seserahannya ke pihak gue. untuk lamaran, seserahan yang dibawa yaitu makanan dan buah-buahan.

seserahan
Setelah itu dilanjut dengan penyematan cincin tunangan. Di acara lamaran gue ini tidak ada acara tukar cincin, tetapi hanya menyematkan cincin tunangan di jari manis gue. Tujuannya hanya sebagai pengikat bahwa gue sudah ada yang lamar. Penyematan cincin tunangan dilakukan oleh mamah nya si “cami”.

penyematan cincin
one step closer


Ramah tamah 
Selanjutnya yaitu acara makan siang sambil ngobrol-ngobrol cantik dan juga foto-foto. Oya, selain keluarga, temen temen kampus gue juga pada dateng loh. Makasi ya gaiss udah jauh-jauh dateng dari bekasi, bogor dan juga depok. *Kecup satu-satu. 

dua keluarga jadi satuu.. uuu~


Terasi gengs, maaciw loh yaa :*


Penutupan dan Penyerahan Angsulan dari pihak wanita 
Acara selesai, MC menutup acara sekaligus pihak keluarga wanita memberikan angsulan atau seserahan balik untuk keluarga laki-laki. Ya, di keluarga gue menerapkan adat seperti itu, tapi jumlah seserahannya harus lebih sedikit dari bawaan pihak laki-laki yaa. 

Angsulan dari pihak wanita

Lalu.. keluarga calon besan pulang deh. Selesaiiiii – 

Prok.. prok.. prok.. akhirnya tia dilamar. Doakan lancar terus ya sampai hari H. Semoga kalian yang baca ini segera dilamar juga ya. 

Babay-

Gunung Cikuray 2821 mdpl: Pendakian yang masih Remedial

Haloo masyarakat masa kini..

SELAMAT TAHUN BARU YAAAAA!! 

Maapkeun si empunya blog belum apdet lagi selama 2016 ini. Maklum, lagi sibuk cari nafkah. Buat modal. modal kaweeeennn nikah. Uhuy..

Baca Juga : Mt. Pelaminan, 1902 mdpl

Oke skip. 

Jadi, di postingan kali ini, gue mau ngereview sedikit tentang pendakian ke cikuray pada awal tahun kemarin. Udah lama banget sih yaa, maklumin aja kalo ada yang lupa-lupa dikit nyak.