Diary Mpasi Arfan : Menu 4 Bintang



Setelah Arfan lulus MPASI menu tunggal selama 14 hari, selanjutnya saya memberikan MPASI menu 4 Bintang. Menu 4 bintang adalah menu makanan yang mengandung empat unsur gizi, yaitu Karbohidrat, Protein Nabati (Prona), Protein Hewani (Prohe) dan Sayuran. Selain keempat unsur tersebut, komponen lain yang juga penting ditambahkan dalam menu 4 bintang adalah lemak tambahan. Lemak ini biasanya berupa minyak evoo, keju atau unsalted butter. Lemak tambahan ini diberikan saat makanan akan disajikan, jadi tidak dicampurkan ketika masak.

Pemberian lemak tambahan berfungsi untuk melengkapi asupan nutrisi dan juga bagus untuk pertumbuhan otak bayi. Selain itu lemak juga berperan dalam melarutkan vitamin yang ada di dalam menu MPASI,  juga dapat dijadikan sebagai booster penambah berat badan bayi. 



Jangan Panik, Begini #AksiFlashBunda Atasi Luka Memar Atau Lebam Pada Anak


Anak saya, Arfan, usianya saat ini sudah menginjak satu tahun. Di usianya kini, dia sedang asik-asik nya meng-explore lingkungan sekitar, bermain kesana kemari, selalu ingin tahu dan penasaran terhadap banyak hal. Tingkah nya pun aneh-aneh dan terkadang membuat saya terkejut. 

Arfan ini bisa dibilang anaknya ‘superaktif’ dan gak bisa diem sama sekali. Meskipun belum bisa jalan, tetapi dia tetap explore kesana kemari, tentunya dengan cara merambat atau sesekali merangkak. Tingkah nya ini seringkali membahayakan dirinya sendiri. Saya yang menjaganya pun harus hati-hati dan sigap, karena jika ‘meleng mata’ sebentar saja, bisa-bisa anak ini sudah menaiki anak tangga sampai atas, kadang juga tau-tau sudah ada di dapur sambil memainkan pisau. Duh, kalau sudah begini, jantung mau copot rasanya.



Pengalaman Tes CPNS BPPT 2018


Siapa yang kemarin ikutan tes CPNS? Hayoo ngacung.. ! 
Saya juga dong (ikutan ngacung) 

Beberapa hari lalu, saat lagi asik-asik scroll Instagram, berseliweran sebuah postingan yang berisi pengumuman kelulusan tes cpns 2018. Lantas, saya jadi teringat hasil tes CPNS kemarin dan jadi kepingin sharing pengalaman, siapa tau bermanfaat. 

Jadi, kemarin itu adalah tes CPNS ketiga yang saya ikuti. Ketauan deh saya gak lolos-lolos ikutan tes. Hehe.. 



Jago Desain Grafis, Jadi Resolusi 2019 yang Wajib Tercapai



Di usia saya yang sudah berkepala dua menuju tiga ini, ternyata belum banyak karya dan prestasi yang bisa saya raih. Apalagi saya sekarang sudah berstatus sebagai emak-emak anak satu yang juga bekerja kantoran. Rasanya sulit sekali untuk berkarya dan berprestasi. 

Beda hal nya ketika jaman sekolah dan kuliah dulu, mencari prestasi itu mudah dan jelas caranya. Jika ingin menjadi mahasiswa berprestasi, cukup dengan rajin belajar dan aktif dalam pembelajaran di kelas. Ingin memiliki karya, bisa dengan mengikuti organisasi yang sesuai minat dan bakat, lalu membuat karya. Jika karya tersebut diikutsertakan pada ajang kompetisi dan memperoleh juara maka prestasi pun bisa diraih.



7 Fakta Menarik Asus Zenfone Max M2, No.5 Wajib Tahu


Di jaman digital seperti sekarang ini, smartphone sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Betapa tidak, kini smartphone tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk bertukar pesan atau bertelepon saja, tapi lebih dari itu, kehadiran smartphone mampu memudahkan segala aktivitas kita. 

Smartphone menawarkan berbagai fasilitas yang bisa diakses dimana saja. Dengan terhubung ke internet, kita bisa mengakses portal berita, bermain game, bahkan berbelanja online. Inilah mengapa smartphone menjadi benda penting di era digital ini. 


Diary MPASI Arfan : Menu Tunggal 14 Hari

Sumber foto : thinkstock, edit by me

Saat Arfan usia 5 bulan, saya udah mulai sibuk menyusun menu MPASI untuk Arfan. Mamak rajin banget kan ya? Maklumin aja, ini pertama kali mau ngasih makan anak. Jadinya excited banget. Saya mulai baca sana-sini, cari informasi menu apa yang baik diberikan untuk anak saat pertama kali mulai MPASI.



Selain Punya Banyak Teman, Ini Dia 5 Kebanggan Menjadi Blogger di Era Digital


Jika diingat-diingat lagi, dulu saya termasuk orang yang ‘gaptek’, tak mengenal apa itu internet bahkan membuka laptop aja bisa dibilang masih deg-degan. Saya ingat betul sewaktu sekolah dulu, saat masih mengenakan seragam putih-biru, hampir semua teman-teman saya asik bermain friendster, tetapi tidak dengan saya. Jangankan memiliki akun friendster, ngerti mainnya aja engga. Jadi kalau teman-teman nanya “Ti, friendster lu apaan?” maka dengan tegas saya mengatakan “Duh, gua gak main gituan” 

Begitu pun ketika memasuki awal-awal SMA. Disaat teman-teman asik bermain Facebook, lagi-lagi saya gak memiliki akunnya. Entah kenapa saya dulu bisa sebegitu gapteknya, sepertinya dulu saya kurang minat dengan media sosial. Terbukti saat teman-teman saya asik memperbincangkan status-status facebook, saya cuek bebek aja, gak peduli. Malahan asik sendiri mengerjakan soal-soal matematika di buku. Kurang gaul banget ya saya

Namun semua itu berubah saat saya mulai mengidolakan seseorang..