Mau Makan Mewah Tapi Tetap Murah? Aplikasi Club Alacarte Solusinya


Makan mewah. Rasa-rasanya semenjak menikah, hal ini sudah jarang sekali dilakukan. Bukan. Bukan karena gak punya duit, tapi lebih dikarenakan untuk menghemat keuangan demi masa depan yang lebih baik.  

Ya, semenjak menikah saya sangat concern sekali dengan masalah keuangan. Alih-alih uang nya digunakan untuk makan mewah di restoran yang tentunya dapat menguras isi dompet, lebih baik anggaran tersebut saya alihkan untuk menabung. Jelas lebih ada manfaatnya. 

Kini saya berpikir bahwa makan mewah tak melulu harus pergi ke restoran mahal. Menikmati santap malam bersama keluarga di rumah pun juga sudah bisa dibilang mewah. Bukannya pelit, tetapi memang sedang mengirit. Hehe, sama aja dong yaa..



5 Strategi Meningkatkan Penjualan Bisnis Agar Tetap Eksis di Era Revolusi Industri 4.0


Revolusi industri 4.0, kata ini tentu sudah tak asing lagi terdengar ditelinga kita. Ya, revolusi industri 4.0 belakangan ini marak sekali diperbincangkan. Baik itu dikalangan pelajar, mahasiswa, tokoh nasional, hingga tokoh internasional. Mengapa demikian? Sebab revolusi industri 4.0 dapat membawa perubahan besar-besaran dibidang industri yang berdampak luas pada kondisi sosial, budaya dan ekonomi. Pada era ini, perkembangan internet begitu cepat serta diikuti dengan teknologi baru dalam data sains, artificial intelligent atau kecerdasan buatan, robotik, cloud, cetak tiga dimensi, dan teknologi nano.

Kita sebagai generasi milenial tentu harus siap menghadapi perubahan ini. 

Indonesia sendiri, kini telah menapaki revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan bermunculan teknologi yang serba digitalisasi dan otomasi. Contohnya saja, sekarang ini marak sekali bermunculan aplikasi berbasis online yang sangat memudahkan para penggunanya. 

Untuk berbelanja misalnya, kini kita tak perlu repot mendatangi toko-toko konvensional. Kita hanya perlu tersambung ke internet, lalu melakukan belanja online. Hanya dengan sekali klik maka barang yang diinginkan bisa diantar ke rumah kita. Pun begitu dengan transportasi, kini marak sekali transportasi online, sebut saja go-jek atau grab. Bahkan dalam melakukan pembayaran tol pun kini dipermudah dengan adanya sistem e-money.



Kolaborasikan Performa AMD dan NVIDIA, Ini 5 Keunggulan Asus Vivobook Pro F570 yang Mampu Menunjang Produktivitas Blogger


Seorang blogger tentunya dituntut untuk dapat menciptakan konten yang berkualitas agar informasi yang dihasilkan tidak hanya menarik tetapi juga mudah diserap oleh para pembaca. Pun begitu dengan saya, menjadi seorang blogger, menuntut saya untuk dapat berpikir kreatif agar dapat menciptakan tulisan-tulisan yang bergizi dan dapat bermanfaat bagi pembaca. 

Ya, menulis sebuah konten yang berkualitas adalah suatu keharusan agar pembaca tidak sia-sia telah berkunjung ke blog kita. 

Konten diibaratkan sebagai sebuah “Jantung” dalam blog kita. Sebab, pengunjung akan menilai blog yang kita kelola dari postingan terlebih dahulu. Jika postingan yang kita sajikan menarik, tidak menutup kemungkinan pengunjung akan betah berlama-lama untuk membaca, bahkan ada kemungkinan pembaca tidak terpaku pada satu konten saja tetapi juga tertarik untuk membaca artikel lainnya. Oleh karena itu, menciptakan konten yang berkualitas amat penting untuk dilakukan. 

Ada berbagai cara untuk menciptakan konten yang berkualitas, salah satunya adalah dengan membuat konten yang orisinil dan dengan isi yang benar-benar berkualitas. Tidak hanya itu, membuat judul yang unik juga perlu diperhatikan. Sebab, judul yang unik akan membangkitkan minat dan mengundang pembaca.



Review Diapers Atau Popok Sekali Pakai (Pospak) Yang Pernah Dipakai Arfan


Ngomong-ngomong soal diapers, Arfan sudah saya pakaikan diapers sejak lahir. Ya, banyak yang bilang saya emak-emak yang males karena gak memakaikan popok kain untuk anak saya. Emang bener saya males nyuciin popok kain secara kan anak bayi baru lahir itu aktivitasnya cuma nyusu, pee dan poop, gitu terus setiap hari. Gak kebayang kan harus nyuciin popok seberapa banyak setiap harinya. Belum lagi kalau malem hari, udah aja dong saya gak bisa tidur mana luka jaitan pasca caesar juga belum kering. 

Wes lah, akhirnya saya mantap untuk pakaikan diapers aja. Toh kan diapers diciptakan untuk meringkankan dan memudahkan pekerjaan ibuk-ibuk. Ya ngga sih? Wehehehe.. 

Nah, meskipun Arfan ini termasuk anak yang kulit pantatnya kebal alias gak ada ruam dengan berbagai jenis diapers, tapi saya mencoba untuk bereksperimen dengan mencoba-coba berbagai merk diapers. Tujuannya apa? Tentu cari yang murah, selain itu juga supaya tau jenis diapers apa aja nih yang cocok sama arfan, yang kuat menampung pee dan poop nya arfan. Hihi..



Pengalaman Mengurus Surat Nikah Ke KUA, Begini Caranya!


Assalamualaikum, 

Kali ini saya mau share pengalaman mengurus surat nikah ke KUA. Kamu yang masih jomblo jangan baper ya.. hehe.

Sebenernya saya mau share ini sudah dari lama, tapi belum menemukan waktu yang pas. Nah, berhubung akhir-akhir ini banyak temen-temen saya yang akan melangsungkan pernikahan dan banyak dari mereka yang menanyakan tentang tata cara mengurus surat nikah maka saya buat aja postingan ini supaya saya gak perlu repot-repot lagi menjelaskan. Kalau ada yang nanya, tinggal saya kasih link postingan ini aja. Gampang kan? Hehe.. (modus)

Mengurus surat nikah bisa dilakukan dengan dua cara yaitu tanpa calo dan dengan calo. Kalau kamu gak mau ribet, langsung saja kasih urusan surat menyurat ini ke calo, kamu tinggal duduk manis dan semua langsung beres. Tapi tentunya biaya yang dikeluarkan lebih mahal. 

Sebagai capeng alias calon pengantin, tentunya kita ingin menghemat budget dong? Iya gak sih? Apa saya aja yang begitu? Hehe.. 

Dengan mengurus surat nikah tanpa calo, lumayan loh biaya yang bisa ditekan. Ya, bisa lah untuk mencetak foto-foto pre-wedding, mayan kan? 


Maklum lah yaa kaum missqueen jadi budget harus ditekan sedemikian rupa. 

Tetapi semua balik lagi ke masing-masing orang sih. Sebab, mengurus surat nikah ini biasanya hanya bisa dilakukan di hari kerja. Jadi buat kalian para capeng yang gak ada waktu untuk mengurus surat nikah, ya silahkan aja menggunakan jasa calo. Enak dan gak pake ribet. 

Kalau saya, kemarin mengurus surat nikah sendiri alias tanpa calo, tetapi dibantu juga sama pihak kelurahan karena kebetulan orang kelurahannya tetangga sendiri. Saya mulai mengurus surat menyurat ini dari H-1 bulan sebelum acara nikahan. 


Bagaimana cara mengurus surat nikah? Berikut saya rangkum cara-cara nya dari awal ya. Yuk, disimak! 

1. Urus Surat Numpang Nikah (Capeng Laki-Laki) 
Berhubung saya dan suami berbeda domisili, Saya di ciledug, Tangerang sementara suami di Rajeg, Kabupaten Tangerang dan kami akan menikah di ciledug, maka suami harus mengurus surat numpang nikah terlebih dahulu ke RT dan RW setempat, kemudian ke kelurahan. Persyaratan yang harus dibawa hanya KK dan KTP aja. 

Alur nya juga sangat gampil. Tinggal datangi saja rumah pak RT/Sekretaris RT untuk dibuatkan surat. Setelah itu, ke rumah Pak RW untuk meminta tanda tangan. Lalu surat tersebut diserahkan ke kelurahan. Gampang kan? 

Hasil berkas yang diurus yaitu N1, N2 dan N4 dari kelurahan. 
N1: Surat Keterangan Nikah 
N2: Surat Keterangan Asal Usul 
N4: Surat Keterangan Tentang Orang Tua 

2. Urus Surat Pengantar RT dan RW (Capeng Perempuan) 
Setelah mendapat berkas N1, N2 dan N4 dari suami (eh, dulu masih calon suami ya), Lalu saya mengurus surat pengantar nikah ke RT dan RW. Kebetulan RT nya adalah bapak saya sendiri, jadilah saya yang membuat surat nya sendiri, lalu tinggal minta bapak untuk menandatangani. 

Selanjutnya saya ke rumah pak RW untuk minta tandatangan dan cap. Dan biayanya free alias gratis. Tapi karena saya gak enakan, jadi saya kasih aja Rp 20.000 buat isi kas pak RW. 

3. Urus Berkas N1, N2, dan N4 Ke Kelurahan (Capeng Perempuan) 
Setelah itu, saya mengurus berkas ke kelurahan untuk mendapatkan N1, N2 dan N4. Persyaratan yang harus dibawa yaitu : 
1. Pengantar RT-RW 
2. Fotokopi KK 
3. Fotokopi KTP 
4. Fotokopi Akta Kelahiran  
5. N1, N2, N4 suami (cuma dipinjam, nanti dikembalikan lagi) 
6. KTP suami 
7. KK suami
8. Materai 

Materai digunakan untuk tanda tangan surat pernyataan bahwa kita belum pernah menikah. Prosesnya juga cepat banget dan lagi-lagi biayanya free alias gretong. Tapi tetep sih saya kasih uang tip 20 ribu buat bapak yang bertugas. 

4. Pemberkasan Ke KUA 
Setelah berkas-berkas dari kelurahan lengkap, selanjutnya adalah menyerahkan berkas ke KUA. Sebelum menyerahkan berkas ke KUA, saya cari info terlebih dahulu tentang apa aja berkas yang perlu dilengkapi selain berkas-berkas dari kelurahan. 

Saya mendapatkan info persyaratan berkas ini dari tetangga yang bekerja di kelurahan. Jadi, daripada bolak-balik ke KUA, lebih baik cari tau terlebih dahulu berkas-berkas apa saja yang dibutuhkan. Jika tidak ada tetangga yang bekerja disana, bisa dengan menelpon KUA nya langsung. Sebab, setiap KUA bisa beda-beda persyaratannya, jadi daripada googling mending telepon langsung aja pihak KUA nya. 

Untuk di domisili saya, berkas yang diperlukan yaitu : 
1. N1, N2, N4 calon suami 
2. N1, N2, N4 calon istri 
3. Fotokopi KTP suami 
4. Fotokopi KTP istri 
5. Fotokopi KK suami 
6. Fotokopi KK istri 
7. Akta kelahiran istri 
8. Ijazah terakhir istri 
9. Pas foto suami istri 4x6 5 lembar (background biru) 
10. Pas foto 2x3 5 lembar (background biru) 

Setelah berkas-berkas saya siapkan dan lengkapi, selanjutnya saya menitipkan berkas-berkas ini ke tetangga yang kerja di KUA. Hehe, enak kan ya, jadi saya gak perlu cuti untuk datang ke KUA. Kebetulan tetangga saya ini memang mengurusi bagian berkas-berkas nikah ini. 

Saya pun dimintai tanggal nikah dan jam nikah yang akan dilaksanakan agar bisa dijadwalkan dan tidak didahului orang lain. Saya pun memilih jam 8 pagi untuk melangsungkan akad nikah. Dan Alhamdulillah belum keduluan orang lain. 

Jadi, buat teman-teman kalau bisa jangan mepet-mepet daftar nikahnya. Bisa gaswat kalau kita udah cetak undangan mau akad jam 8 pagi, eh ternyata pas daftar udah keduluan orang lain dan kita kebagian di jam 9 atau 10. Kasian kan tamu yang datang kalau acaranya jadi molor. 

5. Bayar Nikah 
Jadi, nikah itu gak gratis ya para capeng-capeng ku tertjintaaa. Nikah gratis itu hanya jika kamu nikahnya di KUA dan saat jam kerja yaitu senin-jumat, jam 08.00-16.00 WIB. Jadi kalau mau nikah gratis, menikahlah di waktu tersebut. 

Kalau kamu nikahnya di gedung dan hari weekend, tentulah harus membayar. Dan saat saya menikah tahun 2017 lalu, biayanya sebesar Rp 900.000 dan pembayarannya dilakukan di bank yang ditunjuk. Seinget saya sih waktu itu di bank BRI. Setiap KUA beda-beda ya gess.. 

Nah, nanti pas akad, penghulunya saya amplopin lagi dan saya kasih parcel buah-buahan. Beliau gak minta sih, tapi seperti sudah tradisi gitu di daerah rumah saya, Pak penghulu selalu dikasih amplop (lagi) dan parcel. Waktu itu saya amplopin 500 ribu. Eh, bapak saya sih yang ngasih. Kalau menurut saya kegedean deh segitu.. 

6. Seminar Pra-Nikah 
Sekitar H-5 sebelum acara pernikahan, saya dan suami diminta untuk datang ke KUA, katanya sih acara seminar pra-nikah. Kami diminta untuk membawa Al-Qur’an untuk disumbangkan di KUA. 

Selain seminar pra-nikah, kita juga melakukan verivikasi data nikah. Tujuannya untuk menghindari kesalahan di buku nikah nanti. Baik itu kesalahan penulisan nama dan lainnya. Karena dibuku nikah tidak boleh ada revisi atau coretan. 

Setelah verivikasi data, lanjut ke acara seminar pra-nikah. Di acara ini dijelaskan berbagai macam hal terkait pernikahan, kehidupan rumah tangga dan juga menyangkut hubungan suami istri terutama kudu hafal niat nya. Mehehe.. Jadi jangan langsung ena-ena aja yaa, hafalin dulu niatnya.. wekekek.. 

Selain itu juga dikasih arahan terkait ijab kabul dan juga diberikan contoh bagaiamana ijab kabul yang benar. Gitu lah pokoknya, seru sih kalau menurut saya.. 

Jadi, kapan nih kalian nikah? Yuk, halalkan pacarmu.. hehehe 


Salam,

7 Cara Jenius Mengelola Keuangan Rumah Tangga Agar Tidak Menderita di Tanggal Tua


Semenjak menikah, saya resmi menjabat sebagai menteri keuangan dalam rumah tangga. Perannya memang terlihat sederhana, tetapi menjalaninya ternyata tidak se-sederhana dengan yang dibayangkan. Terlebih saya masih tergolong baru dalam menjalani kehidupan rumah tangga, tentunya butuh adaptasi terlebih dahulu. 

Ya. Adaptasi sangat diperlukan bagi pasangan yang baru menikah apalagi menyangkut persoalan keuangan. Betapa tidak, biasanya saya hanya mengatur keuangan pribadi yang mana pos-pos pengeluaran tidak begitu banyak, kini harus mengatur keuangan rumah tangga dengan pos pengeluaran yang lebih banyak dan njelimet. Semua kebutuhan suami, anak dan kebutuhan pribadi saya mesti terpenuhi sampai akhir bulan. Oleh karenanya saya harus jeli dan cermat dalam mengelola keuangan demi menjaga kestabilan kas negara yang bernama ‘rumah tangga’.